Invalid Date
Dilihat 3.314 kali
Pemalang (11/08/2024) – Indonesia menghadapi masalah
serius terkait pengelolaan sampah. Setiap tahunnya, Indonesia menghasilkan
sekitar 67,8 juta ton sampah, dengan mayoritasnya berasal dari limbah rumah
tangga. Dari jumlah ini, sekitar 60% adalah sampah organik, 15% plastik, dan
sisanya adalah kertas, logam, kaca, dan
lainnya. Pengelolaan sampah di Indonesia masih menghadapi tantangan besar,
seperti rendahnya tingkat daur ulang, kurangnya infrastruktur pengolahan sampah
yang memadai, dan perilaku masyarakat yang belum sepenuhnya sadar akan
pentingnya pengelolaan sampah yang baik. Pengelolaan sampah anorganik maupun
organik di Desa Pener tidak terintegrasi dengan baik, seluruh sampah
dimusnahkan dengan cara dibakar. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan program
kerja pembuatan Eco Enzyme yaitu pengoptimalan serta pemanfaatan sampah organik
dan anorganik rumah tangga. Eco Enzyme adalah larutan hasil fermentasi dari limbah organik seperti
limbah buah dan sayuran serta gula dan air dengan bantuan mikroorganisme. Produk ini dapat
digunakan sebagai pembersih serba guna, pupuk cair, dan pembasmi hama.
Pada Sabtu (03/08/2024), mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro, Tara Ananda Susan dari program studi S1 - Biologi melakukan kegiatan sosialisasi mengenai Eco Enzyme serta cara pembuatan Eco Enzyme yang memanfaatkan limbah anorganik yaitu galon bekas pakai yang tidak dapat didaur ulang dan limbah organik yaitu limbah sisa-sisa sayuran dan buah. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di kediaman ketua Kelompok Wanita Tani (KWT )dengan melibatkan anggota KWT di Desa Pener, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi yang berisikan penjelasan mengenai Eco Enzyme, manfaat Eco Enzyme dan cara pembuatannya.
Kegiatan Pemaparan mengenai Eco Enzyme serta Cara Pembuatan Eco Enzyme
Alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembuatan Eco Enzyme sangat mudah ditemukan di sekitar. Alat dan bahan yang dibutuhkan yaitu galon atau ember bekas, gula merah yang sudah dihaluskan, limbah sisa sayuran dan buah-buahan. Perbandingan pembuatan Eco Enzyme yaitu 10 bagian air : 1 bagian gula merah : 3 bagian limbah sisa sayuran dan buah-buahan.
Langkah-langkah pembuatan Eco Enzyme, diantaranya:
1. Siapkan galon atau ember bekas pakai yang sudah diisi air bersih.
2. Masukkan gula merah yang sudah dihaluskan ke dalam galon serta larutkan sampai tercampur secara merata.
3. Masukkan limbah sayuran dan buah-buahan ke dalam galon.
4. Setelah itu, tutup rapat galon dan simpan di tempat teduh
Campuran larutan gula dan limbah sayur serta buah akan berfermentasi sehingga pada seminggu pertama galon wajib dibuka tutup setiap hari untuk menghilangkan gas yang dihasilkan dari fermentasi, namun setelah itu galon dapat didiamkan sampai 3 bulan untuk waktu optimal agar cairan Eco Enzyme dapat bekerja secara efektif.
Penulis : Tara Ananda Susan
Dosen Pembimbing Lapangan :
1. Aghus Sofwan, S.T., M.T., Ph.D.
2. Deny Aditya Puspasari, S.T., M.PWK.
3. Patricia Evericho Mountaines, S.T., M.Cs.
Lokasi : Desa Pener, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah
Bagikan:
Desa Pener
Kecamatan Taman
Kabupaten Pemalang
Provinsi Jawa Tengah
© 2025 Powered by PT Digital Desa Indonesia
Pengaduan
0
Kunjungan
Hari Ini